Monday, February 12, 2007

I have tons of stories to tell :)
28 February 2007 Salah Jalur.. Salah Loyang Tidak terasa hari ini adalah penghujung di bulan February… Sejak beberapa hari lalu kepengen bikin Banana Cake. Pisang dua buah sudah dibeli kemarin di warung Padang. Ceritanya pembantu tidak masak jadi pulang dari Depok mampir dulu ke warung beli nasi dengan lauk ikan tongkol, sayur daun singkong dan sambal hijau hmmm… Nyatanya setelah pisang sudah tersedia, kesempatan untuk bikin baru hari ini setelah balik dari Dpk. Dua hari ini saya memang bolak-balik Bogor – Dpk. Banana Cake yang saya buat kali ini beda dengan sebelumnya. Ternyata… asli loh yang ini enakkk banget. Kejunya membuat cake jadi gurih. Resepnya saya dapat dari majalah Sedap Khusus Pemula edisi terbaru. Untung deh tadi ke Dpk dan mampir ke stan majalah dan buku di Stasiun lalu kepikiran untuk membeli majalah ini serta merelakan Agatha Christi kembali ke raknya. Sempet juga sebel karena salah jalur. Seharusnya saya di jalur 3 yang tengah, yang katanya khusus buat kereta ekspres. Saya memang tidak biasa naik KA ekspres dari Depok Baru biasanya kan di Stasiun UI. Sok yakin banget, akhirnya ketika kereta sudah didepan mata baru marah sendiri… kenapa tadi tidak bertanya dulu.. Anyway, Banana cake yang saya buat sorenya menghapus rasa sebel setelah berdesakan naik ke kereta ekonomi. Beruntung saya langsung ditawarin tempat duduk sama seseorang. Oya jangan seperti saya yah, siang salah jalur dan sore nya salah loyang. Iya loh loyang yang saya pakai kegedaan karena untuk 6 telur padahal telurnya cuma 4. Soalnya hanya itu yang saya punya, makanya kue jadi kelihat pendek hehehe… Resepnya ada di Jackie belajar masak… -------------------------------
17 February 2007 Celebration many things at the villa
Jauh-jauh hari, kita sudah mutuskan untuk mengadakan acara di vila tanggal 17 February dengan mengundang teman dan keluarga. Beberapa minggu mejelang, kesibukan terjadi disana. Semak belukar dan bunga liar yang menutupi jalan mobil dan dibeberapa tempat dipangkas atau dirapikan. Gudang tempat acara akan diadakan juga bersihkan sana sini. Tukang-tukang berlomba dengan hari menyelesaikan perbaikan dapur dan tembok dibawah gudang. Kita memutuskan untuk menutupi tembok dengan batu kali supaya terlihat natural dan senada dengan toilet garden.

Disca dan anak-anak – Carlo dan Levi, menginap di Vila hari Jumat malam. Vila ramai sekali dengan suara anak-anak walaupun yang paling dominant adalah suara Ob. Ob susah banget berbagi dengan anak lain. Apapun yang dilakukan Carlo, Ob juga mau. Sudah disekolahkan tapi egonya masih besar juga, Untunglah kedua kakak beradik itu sabar dengan Ob. Begitu juga dengan teman disekolahnya yang baik-baik banget menghadapi Ob. Akhirnya membuat Ob tambah semakin gede saja egonya. (Pelajaran buat saya) Malam itu saya capek banget, sejak sehari sebelumnya mempersiapkan belanja buah dan mempersiapkan goody bags sampai malam lalu paginya sudah pergi ke Dpk ambil snack dll. Siangnya ke Dpk lagi jemput Disca. Bersama Alex (siapa lagi?) saya langsung naik ketempat tidur dan tdur pulas sampai pagi. Suara anak-anak seperti lalabay indah pengantar tidur. Sabtu siang di Gudang kita merayakan wisuda saya yang jatuh tanggal 3 Maret, Ultah Ob tanggal 16 Feb, Gudang yang siap digunakan dan Andre yang dapat kerja di PT. INCO di Surowako. Banyak! Acara tertunda sejam karena macet. Hari itu memang sehari sebelum Imlek jadi macet total di Bogor. Meski begitu banyak juga yang datang dari keluarga saya sedangkan teman Alex lebih banyak yang berhalangan. Parahnya mobil berisi makanan terjebak macet karena harus menjemput Hervig, teman Alex. Anyway, dengan perut yang lapar kita mulai kebaktian singkat dan tidak lama pun makan. Makanan langsung diserbu! Vila hujan deras. Saya dan mintje harus bolak balik gudang – vila untuk mengambil beberapa barang yang bodohnya lupa disiapkan dari pagi. Seperti: sendok sayur, tambahn piring dll.. Hujan masih turun. Makanan tinggal sisa dan beberapa mulai sibuk bungkus-bungkus. Satu satu mulai pulang, tersisa kita-kita yang muda *cieeeh masih muda nih…* duduk bercerita. Ob kesana kemari dengan Timi menganggu… Arisan dikocok. Saya dan Ob yang dapat, horeee!! Hujan masih turun dan udara mulai dingin. Akhirnya mobil terakhir pun pergi. Sedih tiba-tiba gudang jadi sepi. Tapi saya masih harus beres-beres sendiri. Angkut barang kotor dan bersihkan sampah dan botol-botol bir. Menyenangkan berkumpul bersama kerabat dan keluarga walaupun capek dan lupa makan. ----------------

Back to nature is what I (We) want Beberapa waktu yang lalu ada orang yang datang ke vila dan tanya informasi untuk meggunakannya. Pekerja kami berkata bahwa yang bisa digunakan hanya gudang. Setelah melihat-lihat tamu itu keberatan dengan toilet garden yang tidak menyatu dengan gudang. Toilet Garden. Namanya saja sudah menjelaskan bahwa keberadaannya tidak menyatu dengan bangunan utama. Artinya orang yang diharapkan menginap disini adalah mereka yang ingin menyatu dengan alam dan tidak keberatan untuk berjalan menyusuri jalan setapak jika ingin menggunakan toilet. Saya suka dengan design toilet yang agak terpencil disisi hutan pinus. Toilet didesign berdinding batu dan bamboo dibagian atasnya. Jika keran dibuka maka air akan mengucur dari bumbu yang berada diatas kepala, pércis seperti mandi dikali. Jendela yang besar memiliki akses luas kearah hutan. Harapan saya siapapun yang menggunakan akan mendapatkan inspirasi setelah menyelesaikan ritualnya. Sama seperti kita juga, hehehe… Saya merasa orang tersebut tidak cocok dengan keriteria “ciiiieeee..” tamu yang kita harapkan menginap ditempat kami. Lagi pula konsep yang ingin ditawarkan oleh tempat ini memang alam. So, jangan berharap untuk mendapatkan fasilitas seperti TV atau kemungkinan untuk bermain tennis meja contohnya. Orang yang mencintai alam, suka berjalan keluar masuk hutan, senang mendengar irama air yang gemericik, juga suara kodok, mungkin itu yang kami cari. Ular? Saya juga takut ular! Kalau kita tidak cari, pastinya ular tidak akan muncul kan? Begitu kata alex yang sudah berkali-kali keluar masuk hutan tapi belum menemukan ular sekalipun. Ular juga bagian dari alam.. Karena konsep alam, Alex sempat kaget dan berteriak kenapa bunga liar yang menutupi tembok dipangkas habis. Sesuatu yang terlalu rapi atau teratur sepertinya terlalu janggal untuk tempat ini. Suasana yang agak liar itu yang kita mau. Ada tempat indah yang tersembunyi didalam pohon dan semak-semak. Secret garden. Kalau saya boleh katakan, siapapun yang membutuhkan atau suasana tenang, damai jauh dari hiruk pikuk suara manusia dan klakson, maka tempat seperti inilah yang cocok untuk mereka. Mereka yang ingin mencari ketenangan batin dengan bermeditasi atau retret atau sedang menulis rasanya akan tertarik dengan tempat kami. Ketika masih disibukkan dengn tesis, saya pernah juga menyelesaikan beberapa bagian dari tesis disana dan rasanya nikmat banget. Saat itu memang hanya ada saya dan Alex. Saat in saya berharap bisa menulis lagi di vila tanpa diganggu oleh Ob yang rasanya selalu berada didekat saya. Dan mungkin suatu saat kamar kerja saya di Bango bisa dipindahkan juga ke vila. Who knows?
--------------------------

Water oh water Jakarta diguyur hujan dan banjir pun terjadi. This time the flood is a disaster - it's even worse than 2002 Ketika ke bandara awal February lalu kita sempat saksikan sepanjang jalan tol diatas Kelapa Gading dijadikan parrkiran sementara utk mobil angkatan laut dan pribadi. Daerah situ seperti danau saja, air dimana-mana. Alex naik pesawat yang berikutnya karena kita terjebak macet dari pintu tol Taman Mini sampai persimpangan kearah semangi – priok yang biasanya 5 menitan molor jadi 1 jam! Males banget keluar ke Jakarta kalau tidak penting. Tanggal 3 setelah nemenin saya wisuda, Alex ketemu temannya di Jakarta. Pulangnya sudah malam dan kita juga tidur. Besoknya Alex cerita kalau semalam terpaksa jalan dari jembatan di samping Mal Jambu dua karena taxi yang ditumpangi tidak bisa lewat situ. kabarnya siang hari air sungai sempat naik sampai melewati jembatan walaupun saat Alex lewat air sudah mulai turun – masih setinggi jembatan katanya, tapi jembatan tertutup buat mobil. Saya rasa jembatan sudah ada sejak dulu sehingga kondisinya juga sudah mulai mengkawatirkan. Jembatan sempat tertutup selama 2 minggu untuk perbaikan. Sementara Jakarta masuh diguyur hujan dan warganya ketar ketir memikirkan rumah yang terendam, kekurangan air bersih dan beragam penyakit yang menghantui, kami disini menikmati hujan dengan santai membaca atau main internet sambil sesekali memandang keluar melihat rintik hujan yang turun dari jendela rumah kami yang besar. Hujan memang tidak deras namun hujan seperti begini yang ditakuti masyarakat Jakarta karena awet sampai seharian dan membuat kiriman air mengalir deras ke Jakarta. Biasanya hujan yang deras disertai guntur dan petir cepat berhentinya namun orang yang baru ngerasain hujan di Bogor pasti akan takut dengan cahaya petirnya yang seperti menyambar-nyambar sangat menyeramkan disusul dengan bunyi mengelegar dan biasanya setelah hujan rela jalanan akan dipenuhi dengan ranting yang patah. Kali ini semuanya berbeda tidak ada ranting yang patah atau cahaya petir dan gelegar yang mengagetkan seperti biasanya.

----------------------
Mandi yuk mandi..
Masih ngomongin air, Ob suka sekali main air. Belakangan ini Ob dan saya sering sekali mandi bersama sambil berendam dan bermain air di bath up di kamar tidur saya. Bisa pagi atau sore hari kadang sampai sejam lebih kita berendam.. kalau malam Ob belum belum bisa tidur suka saya mandikan lagi, biasanya setelah itu mata jadi mengantuk dan tidak tahan lihat bantal.. zzzzzz Hari ini, semenjak pagi saya sudah kencan dengan laptop padahal sebentar lagi makan siang dan belum sempat mandi. Saya tinggalin kerjaan dan nyari Ob – menemukan dia sedang ngerecokin mas Tomo yang lagi menyiapkan pangangan untuk bakar ikan. Min sibuk di dapur mengantikan bu Tini yang sedang “cuti” ngawinin anaknya. Uhhh darah mulai naik ke kepala melihat tangan Ob yang belepotan areng . Ayooo Ob kita mandi! Saya gandeng dia yang langsung semangat begitu mendengar kata mandi. Kita berdua pun masuk kedalam bath up dan berendam setengah jam lebih. Total hari itu Ob mandi tiga kali.. pagi, siang dan sore précis seperti minum obat. Kalau sedang nginap di Dpk, Ob tetap mandi berendam. Kamar mandi dirumah ortu memang tidak besar maklumlah rumah prumnas.
Namun ortu cukup beruntung dapat rumah di pojok sehingga ada kelebihan tanah karena itu ortu bisa buat dua kamar mandi satu di kamar dan didekat tempat cuci piring buat tamu.
Dengan kondisi begitu sudah barang tentu tidak ada bath up namun Ob tetap senang menikmati mandi diember. Jelas dong saya tidak bisa bergabung kecuali kalau embernya sebesar bath up hehehe.. Suatu pagi, Ob pernah mogok mandi dan hari sudah mulai siang, masih banyak yang harus saya dan mintje urus. Saya mulai teriak menyuruhnya segera mandi tapi si anak baik ini tidak mengubris bahkan berlarian sambil membawa ember berisi air. Dikejarnya anjing kemana-mana lalu disiram. Ob tertawa girang. Begitu saja bolak balik ke keran lalu ngejar anjing.
Uhhhh sebelnya…
Setelah bosen main air dengan anjing, Ob masuk ke garasi dan mulai muter keran yang ada disitu – dibawah tangga. Hm… trantengggg… ide cemerlang datang… Jadilah pagi itu Ob mandi di pancuran. Wah senang banget dia sampai tidak mau stop. Kita juga senang urusan mandi pun beres.
-------------------------
Ketika ku terlelap

-------------------- 3 February 2007 Gladiresik dan Wisuda Akhirnya aku di WISUDA! Bersama dengan Marita, bu Zakiah, dan Tungga anggota yang tersisa dari angkatan 2003 JIP UI. Tidak usah dibilang betapa senang dan leganya hati ini... setelah 1,5 tahun berkutat dengan tesis yang selalu dibongkar sana-sini akhirnya akhir Desember 2006 aku maju sidang dan hasilnya lumayan lah walaupun tidak juga dibilang bagus, B+. Bersyukurlah seharusnya... Kenapa cuma B+? Sebagian dari halaman tesisku dibuang dan menyisakan sekitar 130an halaman! menurut penguji seharusnya pembahasan lebih fokus pada inti penelitian namun sekian bulan bolak-balik pembimbing, penguji tampaknya mata mereka tertutup dan berpendapat layak untuk diuji. Ternyata pada saat sidang semua baru ngeh kalau ini itu seharusnya tidak pernuh. Mauku semua duduk dan melihat hasil penelitianku terus diskusi atau tanya2 apa ini itu. Tapi taulah mengumpulkan orang sibuk seperti mereka bukan perkara ngampang kan? Biar begitu, penelitianku dijadikan acuan untuk penelitian yang dilakukan oleh salah seorang penguji. Penelitian ini memang baru pertama dan subyek yang sedang dikembangkan dalam bidang pendidikan dari tingkat preschool hingga perguruan tinggi. Semoga berguna. Acara wisuda berlangsung dengan hikmat dan on-time . Siapa bilang kita suka ngaret? buktinya walau saat itu Jakarta sedang kebanjiran dan hujan selulu turun di Depok dan Bogor, acara gladi resik hari Jumat tgl 2 berlangsung tepat waktu jam 2 selama 1 jam dan besoknya Wisuda dimulai tepat juga jam 9 pagi dan berlangsung dengan khikmat dihadiri oleh dekan dan guru2 besar juga 3 tamu dari Universitas di Australia sana. Jadi salah besar yah.. kalau dibilang hujan dan macet adalah alasan terbesar buat mengundur-undur waktu. Sebagian temanku yang tinggal di Jakarta bahkan sudah berangkat dari jam 6 pagi supaya bisa hadir tepat pada waktunya. Kebayang kan jam berapa pada sanggulan?? ----------------------------- 2 February 2007 Mencibir
Foto diatas diambil dalam perjalanan ke rumah Oma setelah antar mustje gladi resik tgl 2 Feb.